Dimana kita sering denger istilah ujian?
Disekolah, ditempat les, ditempat kerja dll. Ujian tentang pelajaran yg telah dipelajari, ujian seleksi masuk sekolah, masuk kerja, dan ujian2 lainnya.
Apa itu ujian? Kenapa harus ada ujian? Siapa yg harus di uji? Dimana, kapan, dan bagaimana?
Pertanyaan ini harus ada jawabannya supaya mengerti. Bahwa ujian adalah makanan sehari2. Jadi jangan takut atau ciut menghadapi ujian.
Tingkatan ujian berbeda, ada yg low atau easy, medium, dan high. dsb. Tergantung siapa yg sedang diuji.
Ujiannya kapan?
Mungkin kalo mau membahas ‘ujian’ harus banyak referensinya, supaya tidak salah mendefinisikan tentang ujian itu sendiri. Sehingga tidak akan ada pihak yg merasa dirugikan juga menghindari perdebatan tentang pengertian ‘ujian’.
Sedikit cerita tentang ujian kids jaman now yg lagi mencari sosok yg tak sempurna tapi bermakna, seperti lagunya Bondan Prakoso.
Adi (nama samaran) adalah anak yg baru menyelesaikan masa sekolahnya di perguruan tinggi. Kesibukannya setelah kuliah adalah tidak mau mencari kerja tapi dia mengisi waktu dengan mencari jodoh. Beda dengan teman seangkatannya, ada yg sudah kerja tapi ada juga yg masih mencari kerja. Fokus pada dua hal itu. Setidaknya kebiasaan umum di daerahnya mengharuskan mencari kerja dulu baru cari jodoh. Si Adi malah sebaliknya. Mungkin kepalanya pernah terbentur benda tumpul waktu masih maen ayunan dulu.
Alhasil, dia sedang berusaha mendekati seorang gadis. Gadis cantik yg mampu mengalihkan dunianya. Dunia yg kini Adi merasa lebih semangat menjalani hidup walaupun tidak bekerja seperti teman2nya. Ya, memang seharusnya cinta itu memotivasi, bukan melemahkan.
Detik berganti menit berganti jam, hari, Minggu, bulan dan taun. Komunikasi mereka terbilang lancar walau tak selancar ingus masuk ke hidung, juga tak sesering seperti minum obat, 3×1. Tapi lancarnya bisa mengalahkan jalanan ibukota yg padat merayap. Bahkan macet.
Malam itu, tidak ada yg beda, hari Kamis gelap seperti biasanya. Lampu di ruangan kamar tidak begitu terang juga tidak begitu redup. Masih layak di gunakan karna masih menyala.
tiba-tiba pesan singkat muncul di layar android yg masih menyisakan batre 37%. “Jadi, kapan nikah?”. Pesan itu mengagetkan. Soalnya tanpa ada prolog atau basa basi dulu. Langsung ke intinya. Isi dari pesan itu kemudian sedikit memunculkan prasangka bagi si penerimanya, antara senang dan heran. Senangnya, si adi mengira itu adalah kode ‘kapan ngajak aku nikah’. Herannya, si Adi mengira ‘Si dia akan menjauh karena masih kuliah dan belum kepikiran nikah, atau belum dijinin nikah’.
“Taun ini, kamu siap?”
“Aku?. Hahaha”
“Iya, kamu”
“Bukannya kamu udah dijodohin?”
“Sama siapa?, Engga”
“Anak pejabat itu”
“Oh engga, cuma disaranin”
“Kenapa ga berjuang?”
“Berjuang ke kamu dulu, kan blm ditolak”
“Kalo aku udah punya calon, gimana?”
“Beneran?, Ya aku mundur”
“Katanya kamu udah di jodohin ih, masa ke aku?”
“Terus kamu gimana?”
“Gimana apanya?”
“Ga mau berjuang bareng?”
Selang beberapa menit. Tiba2 ……
“Saya calonnya, akhi… kalau mislkan ada yg suka sama dia biar saya besok tanyain ke dia nya, apakah dia akan memilih siapa sesuai keinginannya, saya ga akan memberatkan, biar dia yg menentukan. Tadi hp nya ketinggalan, jd saya yg pegang”
Hening…
Begitulah cerita pesan singkat. Mari kita simpulkan cerita ini. Apakah ini ujian buat si Adi Atau bukan?.